To my fellow developers: Jangan takut bertanya!
Pentingnya skill bertanya dan mengklarifikasi bagi programmer.
Halo, Eka disini. Blog ini adalah media untuk berbagi opini serta insight tentang isu terbaru di seputaran programming dan kehidupan programmer. Kirimkan saya pertanyaan, saya akan coba jawab di postingan berikutnya 🙏
“Yang membuat saya bertahan selama ini adalah karena saya diberi kesempatan untuk belajar terus, diberi tantangan terus. Kalau tidak, saya pasti sudah resign dari sini.”
Itu yang pernah saya ungkapkan ke salah satu senior di tempat saya berkerja.
Karena yang saya sukai di bidang IT khususnya programming adalah kesempatan untuk belajar setiap hari. Memecahkan berbagai macam masalah di lingkungan yang dinamis dan penuh ketidakpastian. Itulah yang membuatnya menantang, kalau membosankan: I’m out!
Ketidakpastian bisa muncul dalam berbagai hal, entah itu tidak jelasnya role dalam pekerjaan atau team, tidak jelasnya requirements dalam proyek, perubahan prioritas, dan banyak hal lainnya.
Dalam sebagian besar kasus, sebenarnya semua ketidakpastian tersebut sangat mudah diatasi. Yaitu dengan bertanya.
Hampir enam tahun belakangan ini saya bekerja di lingkungan yang cukup unik, yaitu: kalau tidak meminta maka orang tidak akan tahu kita menginginkannya, kalau tidak bertanya maka orang pikir kita sudah mengetahuinya. You want something? ask for it!
Pernah ikut meeting dan kita hanya diam saja? punya pendapat tetapi tidak berani menyampaikan? ingin bertanya tetapi “ga enak“ karena takut merepotkan? takut dicap tidak capable? kini saatnya kita ubah mindset itu.
Malu bertanya sesat di jalan.
Kita tumbuh dengan kalimat diatas sangat sering terdengar. Tetapi kenapa kadang bertanya menjadi hal yang begitu sulit dilakukan?
Dari SD, SMP, SMA sampai kuliah kita mendengar bapak atau ibu guru bilang “Ada pertanyaan?“, mayoritas dari kita (termasuk saya) lebih banyak diam dan menggelengkan kepala. Apakah betul-betul sudah paham? atau karena tidak memperhatikan apa yang disampaikan sehingga tidak tahu mau bertanya apa?
Orang malas ke kantor polisi untuk membuat SIM karena tidak tahu caranya, takut dengan prosesnya, prosedurnya. Orang enggan ke kantor pemerintahan untuk mengurus dokumen karena tidak tahu prosedurnya.
Padahal solusinya sederhana, hanya perlu banyak-banyak bertanya. Bertanya itu gratis, bertanya memang perlu keberanian, tetapi jauh lebih murah daripada banyaknya waktu, tenaga, dan uang yang mungkin terbuang karena tidak mau atau takut bertanya.
👉 Bertanya menghapus keraguan
“The master key of knowledge is, indeed, a persistent and frequent questioning.” – Peter Abelard
Kembali ke konteks sebagai seorang developer, keraguan dan ketidakpastian adalah bagian alami dari pekerjaan yang kita cintai ini.
Namun sering saya lihat teman-teman programmer terutama yang baru masuk ke dunia kerja, sangat minim keberanian untuk bertanya. Entah karena tidak berani, malu atau mereka lebih senang berasumsi.
Bayangkan kita mengerjakan sistem pembayaran, kita tahu bahwa setiap usaha berbeda, punya business-logic atau proses berbeda kalau sudah menyangkut masalah uang. Kesalahan mengaplikasikan logika hanya karena kita berasumsi, bisa merugikan perusahaan yang ujungnya merugikan diri sendiri.
Jadi pastikan kita paham betul input, proses, logika dan outputnya nanti seperti apa. Kalau masih ada keraguan, tanyakan sampai jelas, jangan berasumsi!
Namun bukan berarti setiap asumsi adalah tidak baik, akan ada kasus dimana kita harus mengandalkan asumsi agar proyek bergerak maju, namun itu pun harus didasarkan pada asumsi dan kesepakatan bersama serta disetujui bersama.
👉 Bertanya menghemat uang, waktu dan tenaga
“The most serious mistakes are not being made as a result of wrong answers. The true dangerous thing is asking the wrong question.” – Peter Drucker
Bayangkan kamu dan team mengerjakan fitur yang cukup kompleks selama berbulan-bulan. Namun seminggu sebelum proyek itu diluncurkan ternyata ada bagian penting yang selama ini kita kira benar ternyata salah total.
Tentunya skenario di atas bisa menjadi mimpi buruk. Peluncuran ditunda, pihak-pihak terkait harus bekerja ekstra keras memperbaiki kesalahan. Banyak waktu, tenaga bahkan uang terbuang percuma hanya gara-gara kita kurang bertanya.
Keinginan mempercepat sebuah proses dengan menghindari bertanya malah bisa memperlambat proses itu sendiri apabila dalam prosesnya kita banyak bergantung pada asumsi-asumsi sendiri yang belum tentu benar.
👉 Bertanya bukan berarti bodoh
“There are no foolish questions and no man becomes a fool until he has stopped asking questions.” – Charles Proteus Steinmetz
Namun sebaliknya, dengan kamu bertanya menandakan bahwa kamu peduli dengan apa yang kamu kerjakan. Kamu ingin bekerja menghasilkan kualitas terbaik. Kamu ingin meminimalisir kesalahan dengan memverifikasi setiap langkah penting.
Kesalahan memang tidak bisa dihindari, tetapi bisa diminimalisir. Tugas kita bukan untuk selalu sempurna, tetapi meminimalisir ketidaksempurnaan dengan cara membatasi kesalahan.
👉 Bertanya tidak selalu malas
“The power to question is the basis of all human progress.” – Indira Gandhi
Bertanya adalah salah satu bentuk komunikasi dan interaksi antar manusia. Selama kamu bertanya dengan baik, cukup konteks, di waktu yang tepat maka sebagian besar orang akan dengan senang hati menjawab pertanyaan yang kamu miliki.
Namun berbeda dengan pemalas. Dengan jawaban yang sudah ada di depan mata, atau bisa dicari sendiri dengan lima menit Googling, tetapi masih mengandalkan orang lain untuk menyediakan jawaban buat mereka. Itu namanya pemalas.
Bagi pemalas, bertanya bukan lagi jurus terakhir untuk memecahkan masalah, tetapi jurus pertama dan merupakan jalan pintas untuk mendapatkan apa yang diinginkan tanpa peduli dengan kepentingan dan waktu orang lain.
Maka tunjukanlah bahwa kamu sudah berusaha semaksimal mungkin sebelum bertanya dan meminta bantuan.
Orang lebih simpati kepada mereka yang dalam kesusahan namun menunjukkan semangat pantang menyerah, tetapi akan seketika hilang empati kepada orang yang sudah susah ditambah lagi malas.
Jadi, jangan takut bertanya. Programmer dengan skill dewa pun pada suatu saat akan bertanya. Mempelajari cara bertanya yang baik menjadi penting di luar skill teknis yang harus dimiliki programmer.
Sekarang, apa kamu ada pertanyaan?